Bahagia itu Sederhana Asalkan...

Hampir setiap manusia yang hidup di muka bumi ingin hidup bahagia namun kenyataannya malah mempunyai banyak mempunyai masalah, entah itu masalah yang besar atau yang kecil. Percaya atau tidak, tapi begitulah kondisinya. 



Apa dengan masalah tersebut akan menghalangi hidup bahagia mereka? ada yang iya dan ada yang enggak. Dan, masalah yang paling utama adalah dari diri mereka sendiri. Sobat semua tau kan, sytem control diri sangat diperlukan dalam berkehidupan?

Pernahkah sobat semua berpikir gini, ketika sedang mendapatkan masalah :

"kalau saya punya uang banyak, pasti saya bisa hidup bahagia"

"kala saya punya rumah yang mewah, pasti saya akan bisa hidup bahagia"

"kalau saya punya istri yang cantik dan solehah, pasti saya bisa hidup bahagia"

"kalau saya bisa jadi PNS, pasti saya akan bisa hidup bahagia"

"kalau saya punya anak yang penurut, pasti saya akan bisa hidup bahagia"

"kalau saya........." dan kalau-kalau yang lain..

Apa dengan mempunyai semua itu akan benar-benar bisa hidup bahagia? ada banyak orang yang memliki semuanya tersebut, tapi tetap saja belum bisa merasakan yang namanya hidup bahagia. Bagaimana bisa? mungkin sobat akan berpikir begitu. Ya nggak?

Namun, semua itu bisa sobat minimalisir, karena bahaya ketika kita sudah mengeluh dalam benak. Tanpa tersadari itu akan membunuh semangat untuk bisa bahagia.

Asal sobat semua tau, jika hidup bahagia tidak harus memiliki semua itu. Tapi, bagi siapa saja yang ingin Hidup Bahagia maka belajarlah melupakan 6 Perkara ini. Melupakan apa? berikut simak baik-baik ya, karena saya tidak akan menuliskan untuk kedua kalinya. Hehehehe....

1. Lupakan perbuatan baikmu yang sekecil apapun.
Cobalah mulai untuk mulai melupakan, nggak mengingat perbuatan baik sekecil apapun. Kebanyakan dari kita tuh suka mengingat kebaikan yang pernah dilakukan. Mulai sekarang lupakan, tapi perbanyak perbuatan baik meskipun kadarnya kecil, semakin banyak sobat melakukan pebuatan baik, maka sobat akan semakin lupa. Karena yang diinget, sekarang harus berbuat baik. Jika sehari tadinya cuma nglakuin 10 kali, tambah jadi 20 kali. Misal tuh ya, nyingkirin paku dijalan, batu dijalan, kelapa dijalan, ngasih makan binatang, nah itu perbuatan baik yang kadar kecil saat dilakukan, tapi pahala bisa luar biasa. Dan lagi, kita nggak akan nginget-nginget itu. Hehehe...

2. Lupakan kalau hari ini kamu udah bersedekah
Nah, ini kadang kita inget-inget terus, ya nggak? meskipun hanya sedekah seribu saja. Ketika akan tidur, tiba-tiba diinget-inget terus. Bahkan sampai ditulis di diary, sebaiknya sih biarkan saja. Setelah bersedekah lupakan, pikirkan pekerjaan yang lain. Pikirkan masalah yang lain.

3. Lupakan kebiasaan Nyinyir
Hehehe,,, ini juga cukup susah dilupakan. Yang namanya sudah menjadi kebiasaan itu akan susah dilakukan, kecuali dengan tekad bulat, serta niat yang kuat. Coba sekarang lihat di beranda sosial media sobat semua. Ada berapa akun yang suka nyinyir, nyinyir tentang apa saja. Jika tak mempunyai kontrol diri yang kuat, bisa jadi sobat semua akan terpengaruh dan ikutan nyinyir. Mungkin dengan begitu, akan merasakan puas, puas lho ya bukan bahagia. Lupakan dan nggak usah pedulikan setiap nyinyiran, agar tidak terpengaruh.

4. Lupakan Kebiasaan Suka Mengeluh
Sudah harfiah banget ya, kalau manusia itu ada kalanya mengeluh. Terkadang mengeluh itu nggak disadari. Terucap begitu saja secara spontan. Tetapi jika itu terus dibiasakan, tanpa ada perubahan, bisa-bisa menjadi pola buruk yang akan menutup hidup bahagia sobat semua. Saat mengeluh, apa Sobat merasakan bahagia? enggak, nggak ngrasain bahagia, bahkan malah bisa ndongkol dihati. Kalau sudah gitu, siap-siap saja terkena penyakit hati. Hidup Bahagia pun akan hilang tanpa berarti.

Kurangilah mengeluh dimanapun, di sosial media pun gitu, kurangi status yang berbau keluhan.
5. Lupakan balas jasa sebagai orang tua
Menjadi orang tua merupakan perkara yang nggak mudah, sabar dan penuh dengan keikhlasan. Karena semua dilakukan cuma-cuma untuk anaknya. Rela nglakuin apapun untuk hidup bahagia anaknya. Meskipun ketika beranjak dewasa, anak-anak akan lebih dekat dengan sahabat dan lingkungannya. Itu hal yag wajar ketika seorang anak mendapatkan pergaulan yang membuatnya nyaman, selama itu baik. Nah, saat sudah mulai dewasa, anak akan bekerja, akan mempunyai kesibukan. Dan sebagai orang tua, perasaan seperti nggak ada timbal balik dari seorang anak akan mulai muncul dalam hati.

"sudah ngerawat dia sampai sukses, tapi begini balasannya, lupa sama orang tua, nggak inget apa, gimana merawatnya, kurang tidur demi menjaga dia kala bayi, sama sekali nggak inget jasa-jasa orang tuanya". Hmm.. nilai keikhlasan sebagai orang tua bisa hilang dalam sekejap. Itu hal yang wajar sih ketika kelakuan anak sudah nggak bisa ditolerir. Jadi sebagai anak pun mesti memahami itu...

6. Lupakan kebiasaa yang bisa bikin ndongkol hati
Saat parkir, motor nggak bisa keluar karena padatnya kendaraan yang terparkir. Nggak jarang, dalam hati akan emosi, " Mana sih tukang parkirnya! senengnya cuma minta duitnya doank", atau cuma parkir sebentar, ekh mau keluar terhalang motor parkir juga. " ikh, ini orang parkir sembarangan banget, pas di area motor saya yang mau keluar. Nggak mikir banget!".

sumber: Atmosferku

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahagia itu Sederhana Asalkan..."

Posting Komentar