Ekonomi Tumbuh Tapi Kemiskinan Bertambah

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini menghadiri acara Workshop Nasional Perempuan Legislatif, Eksekutif dan Kader Partai Golkar. Dalam acara tersebut dirinya menjadi pembicara guna menjelaskan kondisi perekonomian saat ini.
Dalam sesi diskusi, salah satu kader perempuan Partai Golkar mempertanyakan kabar yang beredar bahwa adanya anomali dalam perekonomian saat ini. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi, namun kemiskinan di Indonesia justru bertambah.


Mendengar pertanyaan tersebut, Sri Mulyani lantas membantahnya. Menurutnya kabar tersebut tidak benar atau hoax. Sebab menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang. Angka itu turun jika dibandingkan Maret 2016 sebesar 28,01 juta orang.

"Itu tidak benar. Sekarang di Republik ini banyak sekali hoax. Data menunjukkan kemiskinan kita turun. Jumlah kemiskinan turun secara persentase maupun jumlah orangnya. Bahwa ekonomi tumbuh dan kemiskinan naik ini salah besar," tegasnya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/8/2017)

Sri Mulyani juga menjelaskan, pemerintah pada 2018 menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4%. Untuk mencapai angka tersebut pemerintah harus berupaya mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan. Itu artinya pemerintah terus berupaya mengurangi angka kemiskinan.

"Setiap pertumbuhan ekonomi harus mengurangi kemiskinan atau membuka lapangan pekerjaan, itu yang disebut kualitas. Katakanlah setiap 1% harus kurangi 1 juta (penduduk miskin), nah kami coba untuk 1,5 juta," terangnya.

Untuk mengurangi angka kemiskinan kata Sri Mulyani, pemerintah juga telah melakukan investasi jangka panjang pada sumber daya manusia (SDM). Di mana saat ini pemerintah fokus melakukan perbaikan gizi untuk anak balita.
Artikel Asli 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ekonomi Tumbuh Tapi Kemiskinan Bertambah"

Posting Komentar