Etika Menjaga Relasi Di Media Sosial

Di zaman yang serba digital seperti saat ini, hampir semua orang sudah mengenal media sosial. Tren sosial media bukan saja digunakan sebagai media untuk bersilaturahmi, medsos juga digunakan untuk berbagai kepentingan lainnya seperti berjualan, mengembangkan bisnis, dan bahkan untuk kampanye politik. 

Dunia maya berkembang begitu pesat dan menjadi tempat favorit bagi manusia untuk saling berinteraksi tanpa terbatas ruang dan waktu. Nah, terkait dengan bisnis, Anda pun juga bisa memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, ataupun yang lainnya untuk menjalin relasi.
Tentunya tidak sama dengan dunia nyata, ada beberapa etika yang harus Anda mengerti dalam memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan relasi karena menjalin komunikasi di dunia maya tidak sama dengan dunia nyata. Untuk lebih detailnya, coba perhatikan beberapa poin di bawah ini.
  1. Meminta Izin dan Memperkenalkan Diri

Karena Anda melakukan komunikasi melalui media sosial, hendaknya Anda bertanya terlebih dahulu kepada calon relasi Anda. Jangan langsung nyerocos panjang lebar, karena kita juga tidak tahu kondisi calon relasi.
Apakah mereka sedang dalam kondisi sibuk atau ada kepentingan lainnya. Maka akan lebih baik jika Anda meminta izin terlebih dahulu, atau sekedar meminta waktu kepada mereka. Jika sudah ada lampu hijau dari calon relasi, baru Anda bisa melanjutkan komunikasi lebih jauh lagi.
Pada umumnya fase selanjutnya adalah memperkenalkan diri Anda. Kenalkan diri Anda sedetail mungkin, termasuk perusahaan tempat Anda bekerja dan juga posisi Anda di perusahaan. Kenapa posisi juga disampaikan, karena dari posisi yang diduduki, sedikit banyak calon relasi akan mengetahui tujuan Anda dalam menjalin komunikasi.
  1. Sampaikan Tujuan dan Kepentingan Anda

Setelah memohon izin dan memperkenalkan diri, maka selanjutnya adalah sampaikan tujuan dan kepentingan Anda kepada calon relasi Anda. Sampaikan bahwa Anda ingin menjalin kerjasama dengan calon relasi tersebut.
Yang perlu Anda perhatikan adalah, Anda harus bisa menyampaikan tujuan Anda inisecara gamblang dan jangan ada yang disamarkan. Tujuannya tentu saja agar calon relasi Anda ini mendapatkan informasi yang benar kemudian bisa mengambil keputusan terkait tawaran Anda.
Jangan sampai dikemudian hari terjadi percekcokan hanya karena kurang detailnya informasi yang disampaikan pada awal ketika menjalin komunikasi.
  1. Jangan Mudah Memutus Komunikasi

Cara berkomunikasi menggunakan media sosial tentu sangat berbeda dengan berkomunikasi secara langsung. Kadang pertanyaan kita tidak segera mendapatkan jawaban, bahkan mungkin sudah dilupakan.
Meski demikian, Anda jangan terlalu cepat mengambil keputusan dengan memutus komunikasi dengan calon relasi Anda ini. Sebaiknya tunggu saja, mungkin calon relasi Anda sedang memiliki urusan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Sambil menunggu balasan dari calon relasi, Anda bisa membangun relasi dengan yang lainnya, baik melalui media sosial ataupun secara langsung.
  1. Jangan Terlalu Agresif

Anda harus bisa mengendalikan diri dalam berkomunikasi melalui media sosial. Jangan terlalu agresif pada calon relasi Anda. Satu pertanyaan belum dijawab sudah Anda berondong dengan pertanyaan selanjutnya, misalnya. Hal ini justru akan membuat calon relasi Anda jengah terhadap apa yang Anda lakukan.
Jauh akan lebih baik jika Anda mendekatkan diri terlebih dahulu dengan bahasan yang ringan saja. Baru setelah komunikasi dirasa cair, baru Anda bisa membahas mengenai pekerjaan yang lebih jauh lagi.
  1. Mengontrol Status Di Media Sosial

Bagi Anda yang tengah menjalin komunikasi untuk menambah relasi melalui media sosial, Anda perlu juga mengontrol diri dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah mengumbar status di media sosial, terutama terkait pekerjaan Anda.
Artinya Anda harus bisa mengontrol diri dalam bermedia sosial, karena bagaimanapun juga aktivitas Anda di media sosial bakal berpengaruh terhadap misi Anda dalam menjalin komunikasi. Teman ataupun calon relasi Anda tentu akan membaca apa yang sedang Anda tuliskan di media sosial.
Terutama terkait dunia politik dan SARA, ini adalah sesuatu yang sangat sensitiv, sebaiknya hindari pembahasan tentang hal tersebut di media sosial jika Anda tengah membangun relasi.

Intinya yang perlu Anda mengerti adalah bahwa komunikasi melalui media sosial tidak sama dengan dunia nyata. Anda harus pandai-pandai membangun komunikasi agar calon relasi Anda merasa nyaman dengan Anda.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Etika Menjaga Relasi Di Media Sosial"

Posting Komentar