Hari minggu kemarin, dunia dihebohkan dengan uji coba bom hidrogen
yang dilakukan oleh Korea Utara. Getaran yang diakibatkan oleh uji coba
bom ini bahkan terdeteksi sampai pulau Sumatera. Saya jadi penasaran,
apa sih berbedaan yang sedemikian dahsyat antara bom atom dengan bom
hidrogen?
Pertama tama kita bahas tentan bom atom. Dari beberapa sumber yang
saya baca, bom atom dihasilkan dari reaksi nuklir berupa pemisahan atom
uranium atau plutonium yang tidak stabil sehingga menghasilkan energi
ledak yang luar biasa. Saat atom ini terpidah, subatomik akan terbebes
dan menghasilkan energi.
Semakin banyak atom yang dipisahkan maka akan
semakin besar energi ledak yang dihasilkan. Bom atom seperti inilah yang
digunakan oleh pasukan Sekutu melawan Jepang pada perang dunia kedua.
Korea Utara sampai saat ini diduga masih mengembangkan bom jenis ini.
Sedangkan bom hidrogen atau kerap disebut dengan bom termonuklir
memiliki dampak yang jauh lebih mengerikan bila dibandingkan dengan bom
atom. Bom hidrogen memiliki bahan bakar termonuklir di dalamnya yang
dapat menambah kemampuan reaksi nuklir pada fase pertama dari ledakan
bom.
Termonuklr selanjutnya memegang peranan penting pada fase kedua
ledakan untuk menambah daya rusak yang ditimbulkan oleh fase pertama.
Mengapa bom hidrogen memiliki daya rusak yang luar biasa? Karena terjadi
gabungan antara reaksi hidrogen (deuterium dan tritium) dengan reaksi
pemecahan atom sehingga neutron yang dilepaskan memiliki daya rusak yang
luar biasa. Bila kamu menganggap bom atom itu buruk maka bom hidrogen
itu luar biasa buruknya.
Amerika Serikat sendiri pernah melakukan uji coba bom termonuklir di
Bikini Atolin pada tahun 1954. Hasilnya, “jamur ledakan” yang dihasilkan
1000 kali lebih kuat bila dibandingkan dengan bom atom biasa yang
digunakan untuk meledakan Hiroshima pada tahun 1945. Sekedar ilustrasi,
bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima membunuh 66.000 orang dan melukai
lebih dari 69.000 orang. Bayangkan apa yang terjadi bila bom termonuklir
yang diledakan.
Bila bom atom mampu membunuh setengah dari populasi
Manhattan, maka bom hidrogen akan menghancurkan seluruh kota New York.
Para ahli merasa skeptis akan kemampuan Korea Utara dalam membangun
dan mengembangkan bom hidrogen. Namun, uji coba yang dilakukan pada
Minggu kemarin bukanlah yang pertama kali. Korea Utara pernah melakukan
uji coba bom hidrogen pada bulan Januari 2016.
Akhir kata dari saya, mudah mudahan tidak terjadi perang di kawasan
itu. Bila terjadi perang maka dampaknya akan sangat sangat buruk.
0 Response to "Ini Perbedaan Bom Atom Dengan Bom Hidrogen"
Posting Komentar